BUKU AJAR KONSEP
KEBIDANAN
PENDAHULUAN
-
-
-
-
TUJUAN
MATA KULIAH
A. Deskripsi
Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini
memberikan kemampuan kepada mahasiswi untuk memahami konsep kebidanan dengan
pokok bahasan : Pengertian, filosofi, dan definisi bidan; perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan bidan
secara nasional dan internasional; paradigma asuhan kebidanan; peran
fungsi bidan; standar profesi
bidan; teori dan model konseptual asuhan kebidanan; managemen kebidanan; sistem
penghargaan; prinsip perkembangan karir bidan; usaha jasa pelayanan dan praktik
kebidanan secara mandiri maupun berkesinambungan; model
asuhan kebidanan; konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktik kebidanan.
B. Kegunaan/Manfaat Mata Kuliah
Dengan adanya mata kuliah Konsep Kebidanan
diharapkan mahasiswa menjadi lebih kompeten dan lebih profesional dalam :
1. Memahami pengertian, filosofi, dan definisi bidan.
2. Menjelaskan perkembangan profesi, pelayanan dan
pendidikan bidan secara nasional dan internasional.
3. Menjelaskan paradigma asuhan kebidanan.
4. Menjelaskan peran fungsi
bidan.
5. Menjelaskan standar profesi bidan.
6.
Menjelaskan teori dan
model konseptual asuhan kebidanan.
7.
Memahami dan
menerapkan managemen kebidanan.
8.
Menjelaskan sistem
penghargaan.
9.
Menjelaskan prinsip
perkembangan karir bidan.
10. Menjelaskan usaha jasa pelayanan dan praktik kebidanan
secara mandiri maupun berkesinambungan.
11. Menjelaskan model asuhan
kebidanan.
12. Menjelaskan konsep kebidanan
sebagai dasar dalam praktik kebidanan.
C. Standar
Kompetensi Mata Kuliah
Standar kompetensi mata kuliah Konsep
Kebidanan adalah mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, filosofi,
dan definisi bidan; perkembangan
profesi, pelayanan dan pendidikan bidan secara nasional dan internasional;
paradigma asuhan kebidanan; peran fungsi bidan; standar profesi bidan; teori dan model konseptual asuhan
kebidanan; managemen kebidanan; sistem penghargaan; prinsip perkembangan karir
bidan; usaha jasa pelayanan dan praktik kebidanan secara mandiri maupun
berkesinambungan; model asuhan kebidanan; konsep kebidanan
sebagai dasar dalam praktik kebidanan.
D. Susunan
Urutan Bahan Ajar
1. Pengertian, filosofi, dan definisi bidan.
2. Perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan bidan
secara nasional dan internasional.
3. Paradigma asuhan kebidanan.
4. Peran fungsi bidan.
5. Standar profesi bidan.
6.
Teori dan model
konseptual asuhan kebidanan.
7.
Managemen kebidanan.
8.
Sistem penghargaan.
9.
Prinsip perkembangan
karir bidan.
10. Usaha jasa pelayanan dan praktik kebidanan secara
mandiri maupun berkesinambungan.
11. Model asuhan kebidanan
12. Konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktik kebidanan.
E. Petunjuk Bagi Mahasiswa
Mahasiwa dapat mempelajari bahan ajar
(modul) ini dan membaca referensi yang direkomendasikan sebagai buku acuan yang sudah ada.
URAIAN MATERI
BAB I
A. Kompetensi
Dasar dan Indikator
NO
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.
|
Menjelaskan filosofi
bidan
|
1. Menjelaskan
konsep dasar kebidanan
2. Menjelaskan
filosofi bidan
3. Menjelaskan
ruang lingkup asuhan kebidanan
|
2
|
Menjelaskan
perkembangan pelayanan kebidanan secara nasional dan internasional
|
1. Menjelaskan
sejarah pendidikan bidan
2. Menjelaskan
perkembangan pelayanan bidan sebagai profesi
|
3
|
Memahami
paradigma asuhan kebidanan
|
1. Menjelaskan
paradigma secara umum
2. Menjelaskan
komponen paradigma dalam asuhan kebidanan
3. Menjelaskan
manfaat paradigma kaitannya dengan konseptual model kebidanan
|
4
|
Memahami peran
fungsi bidan
|
1. Menjelaskan
peran bidan dalam pelayanan kebidanan
2. Menjelaskan
fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan
|
5
|
Memahami
kompetensi bidan
|
1. Menjelaskan
tentang kompetensi bidan
2. Menjelaskan
praktek professional bidan
|
6
|
Memahami standar
profesi bidan
|
1. Menjelaskan
kebidanan sebagai profesi
2. Memahami
standar profesi bidan
|
7
|
Memahami teori
dan model konseptual asuhan kebidanan
|
1. Menjelaskan
dasar pemikiran, fokus, dan tujuan dalam teori kebidanan
2. Menerapkan
model konseptual asuhan kebidanan di dalam dan di luar negeri
|
8
|
Memahami
managemen kebidanan
|
1. Menjelaskan
managemen kebidanan teknik dan model pendokumentasian asuhan kebidanan
2. Menjelaskan
lingkup praktik kebidanan
1. Pengorganisasian
praktik asuhan kebidanan
2. Menjelaskan
model pelayanan kebidanan di Indonesia
3. Menerapkan
managemen kebidanan dalam pelayanan kebidanan
|
9
|
Menghargai
sistem penghargaan
|
1. Menjelaskan
sistem penghargaan bidan
2. Menjelaskan
tentang reflektif practice
|
10
|
Memahami prnsip
pengembangan karir bidan
|
1. Menjelaskan
tentang prinsip pengembangan karir bidan
2. Menjelaskan
konsep dasar perubahan
|
11
|
Memahami usaha
jasa pelayanan dan praktik kebidanan secara mandiri maupun berkesinambungan
|
1. Memahami
tentang konsep dasar pemasaran sosial
2. Menjelaskan
pendekatan pemasaran sosial untuk perubahan sosial
3. Menjelaskan
pemasaran sosial dalam pelayanan kebidanan
|
12
|
Memahami dan
menerapkan model asuhan kebidanan
|
1. Menjelaskan
model-model asuhan kebidanan
2. Melaksanakan
model asuhan kebidanan dalam memberikan pelayanan kepada klien
|
13
|
Dokumentasi
kebidanan
|
1. Model
pendokumentasian
2. Metode
pendokumentasian
3. Sistem
pengumpulan data rekam medik
4. Prinsip pendokumentasian managemen kebidanan
dengan pendekatan SOAPIE
5. Prinsip
pendokumentasian dengan managemen Varney
|
B. Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini
memberikan kemampuan kepada mahasiswi untuk memahami konsep kebidanan dengan
pokok bahasan : Pengertian, filosofi, dan definisi bidan; perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan bidan secara nasional dan
internasional; paradigma asuhan kebidanan; peran fungsi bidan; standar profesi bidan; teori dan model konseptual asuhan kebidanan;
managemen kebidanan; sistem penghargaan; prinsip perkembangan karir bidan;
usaha jasa pelayanan dan praktik kebidanan secara mandiri maupun
berkesinambungan; model asuhan
kebidanan; konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktik kebidanan.
MATERI
PENGERTIAN, FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN
A.
Konsep
Dasar Kebidanan
1. Definisi
Bidan
Klinkert
(1892) Bidan berasal dari bahasa sansekerta “Widwan” yang artinya cakap. Membidan
artinya selamatan bagi seorang penolong persalinan yang mohon diri setelah bayi
berusia 40 hari (Kamus besar Bahasa Indonesia).
Midwife
dalam bahasa Inggris artinya “With Woman” yang artinya pendamping wanita.
Istilah Midwife mulai digunakan pada tahun 1803 dan Midwifery pada tahun 1483.
Obstetrics
Bahasa latin yang artinya juga pendamping wanita.Di Inggris kedua kata tersebut
dipakai sebagai kata sinonim. OBSTETRICSjuga didefinisikan sebagai cabang ilmu
kedokteran yang berkaitan dengan manajemen kehamilan, persalinan dan nifas baik
normal maupun abnormal (Hellman & Pritchard, 1971).
Bidan
adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah
praktisi seluruh dunia, definisi internasional tentang bidan dan prakteknya
telah diakui oleh : International Confederation Of Midwives (ICM) 1972 dan
International Federation Of Ginecologist and Obstetrian tahun 1973 WHO dan
badan lainnya, sebagai berikut :
“Midwife
is personal who having been regulary admitted to a midwifery educational
program fully recognized in the which it is located, has succresfully completed
the prescribed course of studies in midwifery and has regquisite qualification
to be registere and or legally licensed to practice midwifery.
She must
be able to give the necessary supervision, care and advice to woman during
pregnancy, labor, and post partum period, to conduct deliverties on herown
responsibility, and to care for the newborn and the infant. This care includes
preventive measure, the detection of abnormal condition in mother and child.
The procurement of medical assistance, and the execution of emergency measure
in the absence, an the of medical help. She has an important task in coseling
and education, not only for patients, but also within the family and community.
Their work
should involve antenatal education and preparation for parenthood and extends
to certain areas of gynecology, family planning, and child care. She may
practice in hospital, clinics, health units, domiciliary condition or any other
service”.
Kebidanan adalah
suatu disiplin ilmu yang mempunyai keunikan tersendiri dalam tubuh pengetahuan
yaitu menggali dan menjelaskan tentang aspek kesehatan dan persalinan, secara
rasional untuk mengurangi intervensi dan pendekatan mendukung dalam memberi
perawatan, dan lebih lanjut dalam menggabungkan aspek manajemen yang
mengidentifikasi masalah atau masalah potensial. Hal ini dilakukan terus
menerus untuk mengidentifikasi masalah agar mendapat intervensi medis yang
tepat (Linda V. Walsh,4:2001).
B.
Filosofi
Bidan
Ditinjau dari segi bahasa Filosofi :
filsafat, falsafah. Secara harfiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan
(Neil Thompson, 2001:64).
Filosofi : ilmu yang mengkaji
tentang akal budi mengenai hakikat yang ada (sebab, asal dan hukumnya) (kamus
ilmiah Popular, 2002).
1. Pengertian
filosofi bidan menurut Pendapat para ahli
Filosofi
adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan penjelasan
yang nyata (Chinn & Kramer, 1991:17).
Filosofi
adalah pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama, marxime,
existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat
(person dan Vaughan, 1988).
Filosofi
adalah ungkapan seorang tentang nilai, sikap dan kepercayaan meskipun pada
waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan kelompok yang lebih
sering disebut ideologis (Moya Davis, 1993)
Filosofi
adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan
untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan
informasi dan meningkatkan praktek profesional.
Filosofi sering dianggap sebagai sesuatu yang :
a. Elit
Hanya
untuk golongan tertentu (golongan berada) dan bukan untuk konsumsi umum.
b. Sulit
Beberapa
aspek dari filosofi adalah sulit, beberapa aspek hampir tidak kentara,
kompleks, dan berbelit-belit.Tetapi hal ini dapat dengan mudah dimengerti.
c. Obscure
Filosofi
sering dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan
sehari-hari, sebuah aktivitas dimana lebih difokuskan pada hal-hal yang tidak
jelas dari pengalaman sehari-hari.
d. Abstrak
Jelas pada
beberapa hal filosofi adalah abstrak.Filosofi mencoba untuk membangkitkan
tingkat pengertian kita, yang pada tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan.
Bagaimanapun
fakta bahwa filosofi adalah tidak jelas / abstrak, tetapi tidak berarti bahwa
hal itu berakibat tidak ada penerapan yang nyata / konkret. Filosofi merupakan
suatu alat yang berharga dalam memfasilitasi proses menggabungkan teori dan
praktek.
2. Tinjauan
filosofi dalam ilmu kebidanan
a. Pendekatan
Ontologis
Secara
ontologis, ilmu membatasi ilmu penelaah keilmuannya hanya pada daerah-daerah
dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaah yang berada dalam batasan
prapengalaman (penciptaan manusia) dan pasca pengalaman (surga dan neraka)
diserahkan ilmunya kepada pengetahuan lain.
b. Pendekatan
Epistemologis
Landasan
epistemology ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada
dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh
pengetahuan berdasarkan :
1) Kerangka pemikiran yang bersifat
logis, dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya
yang telah berhasil disusun.
2) Menjabarkan hipotesis yang merupakan
deduksi dari kerangka pemikiran tersebut.
3) Melakukan ferifikasi terhadap
hipotesis termasuk untuk menguji kebenaran pendataan secara faktual.
c. Pendekatan
Aksiologis
Aksiologis
keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik
secara internal, eksternal maupun social.Nilai internal berkaitan dengan wujud
dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah
manusia.Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaan
pengetahuan ilmiah.Nilai social menyangkut pandangan masyarakat yang menilai
keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu.
3. Filosofi kebidanan sebagai pandangan
hidup
Filosofi kebidanan merupakan
keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka fikir
dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu :
a. Keyakinan
tentang kehamilan dan persalinan
Bidan
yakin bahwa perempuan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan suatu
penyakit, namun harus tetap waspada karena kondisi yang normal dapat tiba-tiba
menjadi tidak normal.
b. Keyakinan
tentang perempuan
Bidan
yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol dirinya
sendiri, kebutuhan, harapan dan keinginan yang patut dihormati.
c. Keyakinan
mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi
utama dari asuhan kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan perempuan
bersalin dan bayinya.Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan
keluarganya. Proses yang normal harus dihargai dan dipertahankan dan apabila
bermasalah diselesaikan dengan menggunakan teknologi tepat guna dan merujuknya
bila perlu.
d. Keyakinan
tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
Keputusan yang
dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi
asuhan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi
asuhan dan tempat melahirkan.
e. Keyakinan
tentang asuhan
Bidan
yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberi informasi yang relevan dan
objektif, konseling serta memfasilitasi klien yang menjadi tanggung jawabnya.
Asuhan
harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan
akan bersalin dengan aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan
dan keluarga.
f. Keyakinan
tentang kolaborasi dan kemitraan
Bidan
yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung dan
menghargai proses fisiologis. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan
hanya atas indikasi dan rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin
keselamatan ibu dan bayinya.
g. Keyakinan
tentang fungsi profesi dan pemanfaatannya
Bidan
yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdayaan
perempuan serta tim kesehatan lainnya selama memberikan asuhan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.
Asuhan,
dukungan, bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi
masalah dilakukan secara berkesinambungan.
4. Prinsip
Dasar Filosofi
a. Hubungan antara ibu dan bidan adalah
dasar dalam memberikan asuhan yang baik.
b. Ibu adalah focus dalam memberikan
asuhan.
c. Memberikan pilihan pada ibu untuk
melahirkan.
d. Menggunakan seluruh kemampuan dan
ketrampilan bidan.
e. Asuhan yang berkesinambungan.
f. Asuhan dasar komunitas.
g. Bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan.
h. Memberikan asuhan yang ramah kepada
ibu dan bayinya.
5. Filosofi
Asuhan Kebidanan
a. Memperhatikan keamanan klien.
b. Memperhatikan kepuasan klien.
c. Menghormati martabat manusia.
d. Menghormati akan perbedaan kultur
dan etika.
e. Berpusat pada konteks keluarga.
f. Berorientasi pada promosi kesehatan.
C.
Ruang
Lingkup Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Asuhan kebidanan
Asuhan adalah bantuan yang diberikan baik kepada individu, pasien atau
kliennya (Santosa N, 1994:3).Asuhan adalah mencakup bimbingan, didikan dan
hasil mengasuh (Primi Pena, 2002:72).
Kebidanan adalah mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan
pelayanan, yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan
(Syahlan, 1996:12).
Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebütuhan
masalah dalam bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah
lahir serta keluarga berencana (Depkes RI, 1999).Tujuan asuhan kebidanan adalah
menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya sepanjang siklus reproduksi,
mewujudkan keluarga bahagia dan berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan
keluarganya dengan menumbuhkan rasa percaya diri.
2. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan
Ruang
Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktikan yang
berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis pelayanan kebidanan.
Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan dapat diartikan
sebagai luas area praktik dari suatu profesi, sedangkan definisi secara khusus
: Ruang Lingkup Praktik Kebidanan digunakan untuk menentukan apa yang
boleh/tidak boleh dilakukan oleh seorang bidan.
Secara
ringkas, asuhan kebidanan adalah asuhan yang di berikan oleh seorang bidan yang
mempunyai Ruang Lingkup sebagai berikut:
a. Remaja Putri
Asuhan yang diberikan bidan kepada remaja putri yaitu
memberikan penyuluhan tentang proses menstruasi dan kesehatan reproduksi.
b. Wanita Pranikah
Asuhan yang diberikan bidan kepada wanita sebelum menikah
yaitu memberikan penyuluhan tentang dampak hubungan seksual.
c. Ibu Hamil
Asuhan kebidanan pada ibu hamil yang diberikan bidan pada
berguna untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan
menangani secara dini kegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan.
d. Ibu Bersalin
Asuhan yang di berikan bidan pada ibu bersalin adalah
melakukan observasi pada ibu bersalin, yakni pada Kala I, Kala II, Kala III,
dan Kala IV.
e. Ibu Nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifas biasanya berlangsung selama
40 hari atau sekitar 6 minggu.Pada asuhan ini bidan memberikan asuhan berupa
memantau involusi uteri, kelancaran ASI, dan kondisi ibu dan anak.
f. Bayi Baru lahir
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yaitu bidan memotong
tali plasenta, memandikan, mengobservasi ada tidaknya gangguan pada pernafasan
dsb, dan memakaikan pakaian dan membendong dengan kain.
g. Bayi dan Balita
Asuhan kebidanan pada neonatus dan balita adalah bidan
memberikan pelayanan, informasi tentang imunisasi dan KIE sekitar kesehatan
neunatus dan balita.
h. Menopause
Asuhan yang diberikan bidan kepada wanita yang sudah
berhenti masa suburnya.
i.
Wanita
dengan Gangguan Reproduksi
Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan reproduksi
adalah asuhan yang di berikan bidan pada wanita yang mengalami gangguan
reproduksi yaitu bidan memberikan KIE (Konseling Informasi Edukasi) tentang
gangguan-gangguan reproduksi yang sering muncul pada wanita seperti keputihan,
menstruasi yang tidak teratur.
3. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan
kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien
yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan
kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan wanita dalam
siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan kesehatan
keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa
depan.
Pelayan
kebidanan di bedakan berdasarkan kewenangan bidan, yaitu:
a. Pelayanan kebidanan primer/mandiri
Merupakan
asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan. Tugas pelayanan mandiri :
1) Menetapkan menejemen kebidanan pada
setiap asuhan kebidanan.
2) Memberikan pelayanan dasar pada anak
remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien.
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada
klien selama kehamilan normal.
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada
bayi yang baru lahir.
6) Memberikan asuhan kebidanan pada
klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau keluarga.
7) Memberikan asuhan kebidanan pada
wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
8) Memberikan asuhan kebidanan pada
wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan
menopause.
9) Memberikan asuhan kebidanan pada
bayi, balita dengan melibatkan keluarga.
b. Pelayanan kolaborasi
Merupakan
asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama
semua pemberi layanan yang terlibat.Misal : bidan, dokter, dan atau tenaga
kesehatan profesional lainnya. Tugas kolaborasi/kerjasamadiantaranya :
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada
setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga.
2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa persalinan dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa nifas dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
6) Memberikan asuhan kebidanan pada
balita resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
c. Pelayanan rujukan
Merupakan
asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada
dokter, ahli dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya untuk mengatasi
masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka menjamin
kesejahteraan ibu dan anaknya. Tugas merujuk antara lain :
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada
setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
2) Memberikan asuhan kebidanan melaui
konsultasi dan rujukan pada kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat.
3) Memberikan asuhan kebidanan melaui
konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan
melibatkan klien dan keluarga.
4) Memberikan asuhan kebidanan melaui
konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu
dengan kegawat daruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan gawat darurat yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada
anak balita dengan kelainan tertentu dan rujukan pada kehamilan resiko
tinggi dan kegawatan darurat dan memerlukan konsultasi serta rujukan.
RINGKASAN MATERI
Kebidanan adalah
suatu disiplin ilmu yang mempunyai keunikan tersendiri dalam tubuh pengetahuan
yaitu menggali dan menjelaskan tentang aspek kesehatan dan persalinan, secara
rasional untuk mengurangi intervensi dan pendekatan mendukung dalam memberi
perawatan, dan lebih lanjut dalam menggabungkan aspek manajemen yang mengidentifikasi
masalah atau masalah potensial. Hal ini dilakukan terus menerus untuk
mengidentifikasi masalah agar mendapat intervensi medis yang tepat.
Filosofi kebidanan merupakan keyakinan atau pandangan hidup bidan
yang digunakan sebagai kerangka fikir dalam memberikan asuhan kepada klien,
yaitu :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
b. Keyakinan
tentang perempuan
c. Keyakinan
mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
d. Keyakinan
tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
e. Keyakinan
tentang asuhan
f. Keyakinan
tentang kolaborasi dan kemitraan
g. Keyakinan
tentang fungsi profesi dan pemanfaatannya
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan
adalah batasan dari kewenangan bidan dalam menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya
pelayanan kebidanan dan jenis pelayanan kebidanan.
TES FORMATIF
1.
Pendekatan
berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama, marxime, existentialisme
dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat merupakan definisi
filosofi bidan menurut..
a. Chinn and Kramer
b.
Vaughan
c. Moya
d. Davis
e. Chin and Vaughan
2.
Filosofi bidan sering dianggap sebagai
sesuatu yang..
a. Elit,
mewah, obscure
b.
Elit,
sulit, abstrak
c. Mewah,
sulit, obscure
d. Sulit,
tidak koheren, abstrak
e. Elit,
bermartabat, terbuka
3.
Dibawah ini manakah yang bukan merupakan
filosofi kebidanan sebagai pandangan hidup….
a. Keyakinan
tentang kehamilan dan persalinan
b. Keyakinan
tentang perempuan
c.
Keyakinan
mengenai profesi dan teman sejawat
d. Keyakinan
tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
e. Keyakinan
tentang fungsi profesi dan pemanfaatannya
4.
Bidan
yakin bahwa dalam mengembangkan
kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta tim kesehatan
lainnya selama memberikan asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Hal
ini sesuai dengan keyakinan bidan mengenai..
a. Fungsi
profesi dan manfaatnya
b.
Kolaborasi
dan kemitraan
c.
Fungsi
profesi dan pengaruhnya
d.
Dasar
filosofi
e.
Kehamilan
dan persalinan
5.
Salah satu prinsip dasar filosofi bidan
yaitu..
a. Memperhatikan
keamanan klien
b. Memperhatikan
kepuasan klien
c. Berpusat
pada konteks keluarga
d. Berorientasi
pada promosi kesehatan
e.
Bertanggung
jawab dalam memberikan pelayanan
6.
Nyonya Marni merupakan seorang perempuan
yang hendak bersalin di bidan Mariza. Setelah bidan Mariza memeriksa Nyonya
Marni, keluarga Nyonya Marni menganjurkan Nyonya Marni untuk menggunakan sarung
pada saat persalinan karena dipercaya mempercepat dan memperlancar persalinan.
Bidan Mariza tidak keberatan dengan permintaan keluarga Nyonya Marni. Sikap
bidan Mariza merupakan penerapan dari filosofi asuhan kebidanan, yaitu…
a.
Memperhatikan kepuasaan klien
b.
Berpusat pada konteks keluarga
c.
Berorientasi pada promosi kesehatan
d. Menghormati akan perbedaan kultur
dan etika
e.
Memberikan pilihan pada ibu untuk
melahirkan
7.
Bidan Mariza setiap hari jumat melakukan
penyuluhan kepada remaja putri untuk memenuhi kewajibannya pada ruang lingkup.
Penyuluhan yang diberikan oleh bidan Mariza yang paling tepat adalah tentang…
a.
Gizi dan menstruasi
b. Menstruasi dan kesehatan reproduksi
c.
Kesehatan reproduksi dan seks dini
d.
Seks dini dan gizi
e.
Kebutuhan dasar remaja dan kesehatan
reproduksi
8.
Nyonya Prabti datang ke bidan Mariza
dengan keluhan kenceng-kenceng pada bagian perut bawah. Bidan Mariza segera
memeriksa dan ternyata Nyonya Prabti sudah siap untuk bersalin. Bidan Mariza
segera menangani persalinan Nyonya Prabti. Pelayanan yang diberikan bidan
Mariza merupakan pelayanan kebidanan…
a.
Primer
b.
Sekunder
c.
Tersier
d.
Kolaborasi
e.
rujukan
9.
Dibawah ini merupakan salah satu
wewenang bidan dalam pelayanan secara kolaborasi…
a. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa persalinan dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa nifas dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
d. Memberikan asuhan kebidanan pada
balita resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
e.
Memberikan asuhan kebidanan pada
wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan
menopause yang memerlukan tindakan kolaborasi.
10. Dibawah
ini merupakan salah satu wewenang bidan dalam pelayanan secara rujukan, yaitu….
a.
Memberikan asuhan kebidanan melaui
konsultasi dan rujukan pada kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat.
b. Memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga.
c. Memberikan asuhan kebidanan pada
klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau keluarga.
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa persalinan dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
e. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa nifas dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA
Elen Varney, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed 4 jilid 1.
EGC.
Niken Meilani, dkk. 2008. Kebidanan cetakan ke-2. Jakarta:
Fitramaya.
Cristine Handerson, Kathleen Jones. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment